Tentang yang telah berlalu.
Sekali lagi, datanglah kepadaku, dekat. Kita susun mukjizat di sepenuh malam pekat. Menganyam cecer mozaik kita, hingga takdir benar-benar lengkap. Atau jika tak bisa, teriakkan padaku, perihal rindu dan ihwal ingin bertemu; tanpa siasat.
Kita kemasi cahaya bulan malam ini.
Catat seluruh harap dan ingatmu ke tubuhku, kasat. Selesainya, rapal ke telingaku, dekat. Lalu di seluruhku, catat dan rapalmu berkeriap-beralamat-resap; perempuanku. Hingga pada yang mungkin, kita tak ragu untuk yakin.
Mata airku, mata batin dan darahku.
Seusai benih yang telah kutebar sempurna, berlakulah seperti awan-dingin-hujan; ooo sayangku. Menyingkirlah dari gejolak dunia, rakus nafsu hidup kita. Hingga pohon itu tumbuh subur. Menjadi separuh aku, separuh engkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar