Senin, 25 April 2011

Catatan Seorang Penyaksi

kepada engkau siapa saja:

saksikan tubuh yang terus mencatat ini
yang senyap, tunduk di mata merahmu
koyak bajunya hingga benar telanjang
gelarlah segala serakah segala amarah
hinga busuknya terendus
kehidung yang paling tersembunyi

atau, seret dia kepada tuhan
ke meja yang paling adil sekalipun
yang paling angkuh, dia tak akan mengeluh

jika puasmu belum tuntas
kaupun berhak melihat darahnya
yang coklatnya ditajamkan penat
hingga di anyirnya, tak kau dapat
warna merah seperti sebelumnya

hanya saja
setiap peluh yang terlanjur basah
sejarah, tak kuasa kau bantah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar